Bila ada istilah yang mengatakan bahwa buku adalah jendela maka ilmu juga bisa diatikan sebagai penerang dunia. Karena ibarat hidup tanpa ilmu maka kita akan hidup dalam sebuah kegelapan yang tanpa berujung. Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu mencari dan memperdalam ilmu supaya kita bisa mengikuti perkembangan jaman tanpa dihantui rasa ketakutan karena kedangkalan ilmu yang kita miliki.
A. DEFINISI ILMU
A. DEFINISI ILMU
Menurut 4 ahli mendefinisikan ilmu sbagai berikut :
1. ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum. (Nazir, 1988)
2. konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974)
3. pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial (Schulz, 1962)
4. ilmu tidak hanya merupakan satu pengetahuan yang terhimpun secara sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi
Dari empat pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait
B.PEMBAGIAN ILMU
Ilmu pengetahuan adalah semua usaha untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Pembagian Ilmu Pengetahuan :
1. Ilmu Alamiah,
2. Ilmu Sosial,
3. Ilmu Budaya.
1. Ilmu Alamiah,
2. Ilmu Sosial,
3. Ilmu Budaya.
1. Ilmu Alamiah adalah ilmu yang mempelajari alam dan manusia serta seluruh isi nya dan merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta. Bisa juga siebut IPA (ilmu pengetahuan alam).
contohnya: seperti peristiwa bencana alam, yaitu banjir, gempa bumi, tsunami.
contohnya: seperti peristiwa bencana alam, yaitu banjir, gempa bumi, tsunami.
2. Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari semua aspek kemanusiaan atau metode ilmiah untuk mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Bisa juga disebut IPS (ilmu pengetahuan sosial).
contohnya: seperti kegiatan-kegiatan sosial dan komunikasi antar sesama anggota atau kelompok.
contohnya: seperti kegiatan-kegiatan sosial dan komunikasi antar sesama anggota atau kelompok.
3. Ilmu Budaya adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar-dasar atau pengetahuan yang dapat memberikan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
contohnya: seperti budaya betawi saat melamar yang dipersiapkan
1. Sirih lamaran
2. Pisang raja
3. Roti tawar
4. Hadiah Pelengkap
5. Para utusan yang tediri atas: Mak Comblang, Dua pasang wakil orang tua dari calon tuan mantu terdiri dari sepasang wakil keluarga ibu dan bapak.
contohnya: seperti budaya betawi saat melamar yang dipersiapkan
1. Sirih lamaran
2. Pisang raja
3. Roti tawar
4. Hadiah Pelengkap
5. Para utusan yang tediri atas: Mak Comblang, Dua pasang wakil orang tua dari calon tuan mantu terdiri dari sepasang wakil keluarga ibu dan bapak.
Perbedaan Ilmu Alamiah, Sosial dan Budaya.
- ilmu alamiah lebih ditekan kan dengan gejala-gejala kehidupan alam semesta,
- ilmu sosial lebih ke soal interaksi antar sesama manusia.
- ilmu budaya lebih menunjukkan konsep-konsep untuk mengkaji masalah-masalah manusia.
- ilmu alamiah lebih ditekan kan dengan gejala-gejala kehidupan alam semesta,
- ilmu sosial lebih ke soal interaksi antar sesama manusia.
- ilmu budaya lebih menunjukkan konsep-konsep untuk mengkaji masalah-masalah manusia.
C. KARAKTERISTIK ILMU PENGETAHUAN
1. Sifat Dasar Ilmu Pengetahuan
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu ‘alima yang berarti mengetahui, mengerti. Mengetahui dan mengerti di sini dalam arti sudah memahami objek melalui pendengaran, penglihatan dan hatinya. Seperti yang diuraikan dalam QS Al-Isra’ 17:36 berikut.
Berdasarkan teknik operasional, ilmu adalah kesadaran tentang realitas melalui pendengaran, penglihatan dan hati.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud 1988), ilmu memiliki dua pengertian, yaitu:
> Ilmu diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) tersebut.
> Ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian, tentang soal duniawi, akhirat, lahir, bathin, dsb.
Berdasarkan ensiklopedia Indonesia, ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Oleh karena itu, karakteristik ilmu pengetahuan yaitu:
> Ilmu pengetahuan harus konkrit, yaitu dapat diukur kebenarannya. Kehadiran objek dan subjek tidak dapat dipisahkan atau memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Sederhananya bahwa amal teoritis harus diimbangi dengan amal praktis. Hal ini yang menyebabkan Al-Qur’an menyatakan bahwa penilaian terhadap manusia akan diukur dari sikap empirisnya selama hidup di dunia.
> Ilmu tidak terbatas sehingga masih banyak ilmu pengetahuan yang harus digali lagi dan tidak mempunyai keterbatasan tertentu.
2. Kebenaran Ilmu Pengetahuan dalam Pandangan Islam
Ilmu adalah kebenaran dari Allah Swt. Mengenai segala makhlukNya yang ada di dunia ini untuk diamanahkan dan dikaruniakan kepada manusia yang berakal agar tercapai ilmu yang hakiki. Ilmu pengetahuan ini diamanahkan untuk membawa manfaat pada manusia, bukan membawa bencana bagi manusia.
Ilmu Pengetahuan menyediakan suatu cara agar alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya dapat diteliti guna menyingkan kehebatan dalam ciptaan Allah, sehingga pengetahuan ini dapat tersampaikan ke umat manusia. Agama mendorong ilmu pengetahuan untuk mempelajari seluk-beluk ciptaan Tuhan.
Unsur pokok yang mendasari ilmu pengetahuan:
1. Subyek yakni keinginan untuk mengetahui sesuatu
2. Obyek yang menjadi kajian
3. Metodologi yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan
Ada beberapa teori metodologi, yaitu:
1. Rasionalis
Penalarannya berdasarkan ide yang dianggap jelas dan dapat diterima oleh akal.
2. Empiris
Penalarannya berdasarkan pengalaman yang konkrit.
3. Wahyu
Tidak menggunakan penalaran, tetapi menggunakan wahyu sebagai sumber pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar