OEMAR BAKRI
Dipagi hari yang cerah saat sang surya mulai mengepakan sinarnya, terlihat dari kejauhan seorang pria paruh baya yang sedang kebingungan bercampur dengan rasa panik. Dia adalah Pak Oemar Bakri seorang guru di salah satu sekolah dasar.
Pak Oemar sedang sibuk dengan motor tuanya yang ngadat,pak oemar pun segera membetulkan motornya, setelah selesai pak oemar pun menyelah motornya “bbbrrrr” motornya kembali nyala dan mulai berbaur dengan kendaraan lainnya
Tiba-tiba stang lepas kendali dan ban pun oglek terdengar suara klakson yang keras “tiiinnnn” supir bis kota pun marah dengan seketika pak oemar pun menunjuk ban motornya yang bocor. Pak oemar pun mencari tukang tambal ban. “ Pagi pak oemar, ada yang bias saya bantu ? “ Tanya tukang tambal ban, dengan kagetnya pak oemar pun kembali bertanya “ loh kamu kenal saya ? “, “saya Sapri murid bapak di SDN Ciriung, lulus tahun 1998” “oh murid, ini ban motor saya bocor tolong kamu tambal ya” kata pak oemar.
“ Wah, nampaknya harus ganti ban pak, bocornya tiga apalagi tambalannya sudah lima” kata Sapri, “ ganti ban yaa “ kata pak oemar dalam hati sambil merogoh kantongnya.
“ Baik, kamu perbaiki saja dulu say mau ke bank untuk ambil uang” kata pak oemar.
Pak oemar pun menelpon kepala sekolah untuk meminta izin dating terlambat karena suatu hal, “ pagi pak, saya pak oemar saya minta izin, saya datengnya agak siangan karena ban motor saya bocor dan saya juga minta tolong agar anak-anak diberi tugas agar suasana kelas dapat aman” kata pak oemar dalam telpon. “ Oh iya, tadi saya sudah beri tugas “ jawab pak kepala sekolah, “terima kasih pak”
Dengan sebuah bis pak oemar pun menuju Bank untuk mengambil uang. Kenek pun menghampiri pak oemar untuk meminta ongkosnya. “Pak oemar!” kata kenek bis, “ kamu kenal saya?” Tanya pak oemar, “ ya tentu saja bapak adalah guru idola saya di SDN Ciriung, saya amin pak murid bapak lulus tahun 1993”, “oh murid” kata pak oemar ,”mau turun dimana pak?” Tanya amin, “oh saya turun di Bank Kota ” jawab pak oemar.
Pak oemar pun tiba di depan Bank Kota. “huh, kalo gini si sejam lagi saya baru selesai.” Kata pak oemar sambil melihat antrian. Dengan tangan yang halus serta putih seorang wanita cantik memegang tangan pak oemar, “ ada yang bias saya Bantu pak oemar?” tanya wanita cantik itu, pak oemar pun kaget lalu balik bertanya “ kamu siapa? kok kamu kenal saya?” , “saya sarah pak, murid bapak di SDN Ciriung lulus tahun 1998.
Sambil tersenyum pak oemar berkata “ kamu cantik dan sudah sukses, bapak ingin ambil uang”. “baik, mari ikut saya pak” kata sarah
Tidak perlu satu jam pak oemar mengambil uang, hanya beberapa menit saja pak oemar sudah selesai, pak oemar pun kembali menaiki bis kota . Dengan terpaksa pak oemar bergelantungan dikarnakan bis kota itu sudah penuh. Tiba-tiba sebuah kendaraan roda dua melaju dengan kecepatan tinggi merebut tas pak oemar, “task ku…itu tas ku !!!” kata pak oemar sambil berteriak.
Pak oemar kecewa bukan karma ada uang di dalam tas itu , melainkan banyak dokumun-dokumen sekolah di dalam tas itu. Dengan kecewa pak oemar pun melapor ke kantor polisi . “Selamat siang pak oemar , apa ada yang bias saya bantu ?” kata salah seorang polisi. “ kamu siapa ? mengapa kamu mengenali saya?” pak oemar pun bertanya balik, “ya tentu saja, bapak adalah guru idola saya di SDN Ciriung, saya Sersan Galuh Prayoga lulus tahun 1997” jawab Sersan Galuh.
Sambil menepuk bahu Sersan Galuh, pak oemar berkata “bapak bangga dengan kamu , kamu tampan,gagah,dan sudah sukses. Pak oemar pun menceritakan semua masalahnya. “Baik, laporan saya terima, biar kami yang mengurus kasus ini” kata sersan galuh. Pak oemar pun kembali ke SDN Ciriung dan kembali mengajar murid-muridnya. Tiba-tiba sambil menangis sua pria masuk dan berlutut memohon maaf yang sebesar-besarnya pada pak oemar. “Siapa kamu?, mengapa kamu meminta maaf kepada saya?” Tanya pak oemar, “maafkan kami pak kami tidak tahu kalau itu bapak, kamisungguh tidak tahu” kata dua orang pria tersebut. “Memangnya kamu siapa?” pak oemar kembali bertanya, “ saya Jhoni dan saya Arman, kami yang mencuri tas bapak, maafkan kami pak” kata dua pria tersebut.
Hati pak oemar pun pedih bagai terseset silet yang sangat tajam, bagaimana tidak setelah melihat murid-muridnya sukses dan memiliki pekerjaan yang halal, tiba-tiba muncul dua orang muridnya yang menempuh jalur yang salah. “Ya, kamu bapak maafkan, tapi huklum harus ditegakkan” jawab pak oemar dengan bijaksananya
Hari itu pun menjadi hari terakhir pak oemar mengajar di SDN Ciriung , murid-murid SDN Ciriung yang telah lulus pun ikut memberikan penghormatan kepada guru idola mereka. Mereka pun menyebutkan nama serta profesi mereka, saya Sapri pak tukang tambal ban, Amin kenek bis kota, Sarah pak direktur Bank Kota, saya Arini pak Presenter, Sersan Galuh Prayoga pak Polisi,Widy pak wartawan, dan masih banyak lagi.
Sebuah motor terbaru pun mereka persembahkan kepada pak oemar sebagai rasa bangga mereka memiliki guru idola seperti pak oemar. Namun semua orang yang ada disana dibuat kaget karena ucapan pak oemar, “ saya senang serta bangga melihat kalian semua sukses dan saya sangat menghargai pemberian kalian, tapi saya hidup hanya sebatang kara, maka hadiah ini saya persembahkan untuk SDN Ciriung yang sudah saya anggap sebagai rumah kedua saya”.
Suasana pun menjadi haru bercampun tetesan air mata yang membasai pipi ketika pak oemar menuntun motornya meninggalkan SDN Ciriung yang telah 30 tahun dia abdikan hidupnya untuk mencerdaskan anak bangsa.
KESIMPULAN:
1. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa .
2. Didunia ini akan selalu ada kebaikan demikian pula kejahatan
3. Seorang guru yang penuh dengan dedikasi yang sangat tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar